Tuesday, April 11, 2017

Grim Reaper Part 2

“Ding Dong!”
“Ah, bunyi apa itu?” tanyaku penasaran
“Ah! Itu tandanya makan malam sudah siap!” jawabnya
“Aku wajib ikut?” tanyaku
“Kau belum dilantik, sayang. Sehingga, gak wajib. Tapi, kau mau menemaniku, kan?” dia memohon sambil memegang tanganku
“Umm.. baiklah,” jawabku
*
“Selamat datang di perjamuan makan malam antar Grim Reaper,” seorang Grim Reaper menyambut kami di depan aula perjamuan
“Ah, terimakasih. Wow! Aula ini sangat besar!” ucapku terkagum kagum
“Ooh, tentu saja. Untuk memuat 17.856 Grim Reaper, dibutuhkan tempat yang luas, bukan? Kalian pasangan yang sangat serasi. Tampan dan cantik! Ini nomor kursi kalian,” sambutnya ramah
“Oh, terimakasih. Grim Reaper. Iya, pacarku ini memang cantik,” Charles tersenyum padaku
“Um.. baiklah, terimakasih,” ucapku seraya mengambil nomor kursi kami
*
“Kau duduk disini, ya,” ucapnya sambil menunjukkan kursiku
“Iya, kita kan bersampingan. Btw kenapa ada yang pakai hoodie dan ada yang tidak?” tanyaku sambil duduk di kursiku
“Perjamuan makan malam boleh memakai pakaian resmi, dan pakaian bebas, tentu aku akan memakai pakaian bebas. Pakaian resmi itu terlalu panas!” ujarnya
“Ooh, begitu. Baiklah, menu nya apa? Kamu tadi sudah menjelaskan, bahwa Grim Reaper tidak butuh makan,” aku bingung
“Di dunia manusia, tapi, di dunia Reaper tetap saja membutuhkan makanan, kalau tidak. Dia akan menghilang sendirinya, dan kembali lagi lusa,” jelasnya
“Oke sip.” Aku menggangguk
*
“Kring..”
“Huh, bel lagi,” gumamku
Aku melihat pelayan pelayan berhoodie hitam membawa makanan yang sangat banyak. Dan makanannya normal. Bahkan lebih menggiurkan. Tidak, bukan karena aku lapar, memang kelihatan enak
“Wah.. kelihatan enak!” seruku sambil mau mengambil sepotong ayam
“Eits,” Charles memukul tanganku
“Kenapa?” tanyaku tidak sabar
“Mentang mentang sudah meninggal ya, jangan seenaknya. Kita masih memiliki norma dan etika. Kita harus menyebutkan janji Reaper dulu sebelum makan, kemudian bersulang,” jelasnya rinci
“Aku tidak tahu janji Reaper itu apa,” kataku jujur
“Ikuti saja nanti,” dia membetulkan sendok dan garpunya
“Baiklah! Para Grim Reaper yang terhormat!! Mari kita mengucapkan janji Reaper!” seorang Grim Reaper bertubuh besar tiba tiba memberi aba aba
“GRIM REAPER.. KAMI BERJANJI AKAN MELAKUKAN TUGAS KAMI. MENCABUT NYAWA NYAWA YANG PANTAS MATI DAN DIBAWA PERGI. JIKA TIDAK, MAKA MATILAH KAMI,”
“Apa itu barusan, mengerikan seka-“
“CHEERS UNTUK GRIM REAPER!” mereka bersulang, aku buru buru mengangkat gelasku
“Fiuh, jadi. Sudah selesai?” tanyaku memastikan
“Iya, silahkan makan!” Charles mengambil steak barbeque
“Sipp,” aku mengambil ayam untuk dimakan
*
“Wah, Charles. Tadi itu sangat menyenangkan! Makanannya juga sangat jauh berbeda dengan yang didunia nyata. Jauh lebih enak! *maafkan aku bi Zam:’v” aku membuka topik sambil membaringkan tubuh ke kasurku
“Iya, bersiaplah untuk pelantikanmu besok,” dia melipat selimutnya
“Pelantikan?” tanyaku
“Pelantikanmu sebagai Grim Reaper, sayang,” dia mengusap kepalaku
Aku menatapnya dengan bingung. Dia menghela nafas
“Jadi, pelantikan itu terjadi 2 kali sebulan, pertama sehari setelah bulan baru, dan setelah bulan purnama. Jadi, orang yang mati sebelum itu, mereka harus menunggu sampai bulan baru atau purnama muncul. Barulah mereka akan dilantik. Setelah dilantik, mereka akan diberi sabit coklat, juga diberi sihir, fungsinya untuk mengetahui misi mereka. Dan misi mereka bisa membantu mereka naik sabit,” jelasnya sambil duduk disampingku
“Oh. Begitu, warna sabit mempengaruhi,” ucapku duduk
“Iya, jadi. Urutannya, sabit coklat, itu untuk pemula, sabit hijau, sabit kuning, sabit biru, sabit ungu, sabit merah, sabit hitam dan yang paling berbahaya dan yang paling tinggi tingkatannya adalah sabit putih,” lanjutnya
“Kau sabit apa?” tanyaku
“Sabit biru,” jawabnya
“Jadi, seperti karate dan taekwondo, ya? Hihihi,” aku meringis
“Aduh, lucu banget deh,” dia mencubit hidungku
“Aduh, sakit, tauu,” aku mengerang kesakitan
“Maaf nah, hehe.. lucu banget si-“
Tiba tiba pintu dibanting, ternyata itu Carla. Sepertinya dia sedang marah, dia buru buru ke tempat tidurnya dan tidur sembari menutup selimut
“Dia enggak suka sama aku ya?” Batinku
Aku pergi ketempat tidurnya dan duduk disampingnya yang sedang berbaring sambil menutup badan dan wajahnya dengan selimut.
“Carla..” panggilku lembut
Dia tak menjawab, hanya tambah meng-erat-kan genggaman tangannya di selimut yang digunakan untuk menutupinya. Charles menghampiriku dan duduk disampingku
“Kamu marah, ya?” Tanya Charles sambil menyentuh selimut Carla
Carla tetap saja enggan untuk membuka mulut dan menjawab pertanyaan kami.
“Carla, maafin aku, ya. Kalau aku ada salah, aku benar benar minta maaf,” aku meminta maaf padanya sambil menatap kearah selimutnya
“Aku juga,” tambah Charles
“Pergi kalian,” pinta Carla. Akhirnya, dia mengeluarkan dua patah kata
“Tapi-“ aku mengelak
“Udahlah, Ngel. Mungkin, dia lagi enggak mau diganggu,” Charles menarik tanganku menuju ke kursi dan meja, kamipun beranjak dari kasur Carla.
*
Mentari menyilaukan pandanganku, asalnya dari jendela kamarku. Kira kira dimana bi Zam, ya? Tumben, belum bangunin aku, Oh ya! Aku sudah mati ya kemarin.
“Selamat pagi Angel!” sapa Charles yang menghampiriku
“Lho, Charles.. aduh, aku lagi bangun tidur, pasti jelek banget,” aku malu sambil menutup muka dengan selimut
“Ah, enggak kok, tetap cantik, manis!” pujinya
“Hei, jangan membuang buang waktu! Cepat mandi, sana,” tiba tiba Carla menyaut dengan setengah berteriak
“Ah, baiklah,” aku menurut
*
“Angel, ini bajumu, ya,” ucap Charles menaruh bajuku di kasur
“Aku harus pakai baju ini?” tanyaku
“Iya, wajib. Apalagi nanti kamu mau dilantik,” jelasnya sambil mengambil handuk
“Yaudahdeh,” aku memakai baju itu
*
“Tringg.. Tringg..”
“Bel?” batinku
“Ah, itu dia, Ngel!” seru Charles
“Ap-“
“Pengumuman! Diberitahukan kepada Grim Grim Reaper yang baru terlahir ke dunia Reaper, atau baru saja meninggal dan belum dilantik, harap segera menuju ke aula pelantikan, memakai pakaian wajib Grim Reaper. Diharapkan segera datang, karena pelantikan selesai jam 14.00,” speaker mungil di atas dinding sebelah kiriku berbicara
Kulihat jam dinding yang besar terpampang di depan mataku. Menunjukkan jam 13.45. Yaampun! Aku harus cepat cepat
“Pegang tanganku, kita akan melesat,” perintah Charles
“Apa?!” aku bingung
Tanpa menjawab pertanyaanku, Charles memegang erat tanganku dan melaju dengan kecepatan super duper cepat! Rambutku saja berterbangan. Tak sempat aku berkomentar yang macam macam. Kami telah tiba di sebuah bangunan besar nan megah, tetapi tidak memiliki warna dan corak yang mencolok, hanya hitam dan putih.
“Sampai!” jelas Charles
“Cepat sana masuk,” perintahnya
“Um.. baik,” aku menurutinya
*
“Halo new Reapers!”  sapa seorang Grim Reaper yang memakai hoodie berwarna kuning, aneh, kenapa hoodienya warnanya kuning dan bukan hitam.
“Kalian akan dilantik, pertama tama, jabatlah tangan teman teman kalian, dan buat lingkaran. Dan bacalah janji Reaper, yang pengucapannya tulus, sabit Reaper akan muncul sendiri di hadapannya, yang tidak, silahkan coba lagi, kalau tetap tidak berhasil, silahkan coba bulan depan, atau dengan cara lain,” jelasnya memberi aba aba
Aku hanya menuruti katanya, aduh, aku lupa janji Grim Reaper! Mukaku seketika memucat
“Ada apa?” Tanya Grim berhoodie kuning tadi
“Ah.. maafkan saya pak, saya lupa janji Reaper..” jawabku jujur
“Haha, tidak apa apa, saya hargai kejujuranmu. Tapi, saya tidak boleh memberi tahumu, kamu harus mencari cara sendiri untuk memunculkan sabit itu selain mengucapkan janji Reaper,” jawabnya
Aku berpikir keras, apa yang bisa aku perbuat? Sementara banyak diantara teman temanku yang sudah mendapatkan sabit, “Tuhan, tolong aku!”
“I.. see.. what you do, I’ll take you to the heaven or hell.. Or the place you’d rather be than the earth. The place where you belong to, so be kind to everybody, ‘cause you know, when the time is near, you can see your destiny.. and when it’s gone, you can’t never fix the things you’ve done,” seseorang bernyanyi disampingku
Aku melirik dan melihat kearahnya, tak lama, sabit itu muncul bercahaya didepannya. Tapi, bukannya itu lagu yang sering dinyanyikan ibuku saat masih kecil?
“Permisi, aku boleh bertanya?” aku berusaha sopan kepadanya
“Oh, boleh, apa itu?” dia memalingkan mukanya ke arahku
“Tadi itu apa ya? Kok bisa muncul gitu sabitnya, tanpa kamu ngucapin janji Reaper?” Tanyaku
“Oh, itu lagu The National Grim Reaper Anthem, aku hafal, soalnya teman sekamarku sering bernyanyi kayak gitu,” jawabnya
“Oh,”
“Kalau itu aku juga hafal, ibu sering menyanyikannya untukku setiap malam, baiklah, akan kucoba,” batinku
“Pengumuman, 2 menit lagi selesai,” peringatan dari grim berhoodie kuning
“Aduh, aku harus cepat cepat,” gumamku
“I see what you do, I’ll take you to the heaven or hell. Or the place you’d rather be than the earth. The place where you belong to .. so be kind to everybody, ‘cause you know, when the time is near, you can see your destiny.. and when it’s gone, you can’t never fix the things you’ve done,” nyanyiku. Aku membuka mata, tetap tidak ada apa apa.
“Sekali lagi!” aku tak patah semangat
“I see what you do, I’ll take you to the heaven or hell. Or the place you’d rather be than the earth. The place where you belong to .. so be kind to everybody, ‘cause you know, when the time is near, you can see your destiny.. and when it’s gone, you can’t never fix the things you’ve done,” aku memejamkan mataku penuh harapan
Sesuatu berkilau didepan mataku dan mengeluarkan cahaya, sebuah sabit melayang dan jatuh tepat ditanganku. Benar benar sabit yang cantik!
“aku..” gumamku
“Congratulations! You’ve received the Grim Reaper brown sickle,” suara terdengar dari sabit coklat itu
“Um.. bisa bicara?” aku bertanya Tanya
Namun, sabit itu tak menjawab. Tiba tiba sebuah hologram muncul didepanku, bertuliskan
“Congratulations Angelina Rea Perrie Jesselyn for your inauguration! You can start your new mission by click the buttons below,” tulisan di hologram itu
Aku memencet tulisan di tombol tersebut, tertulis kata kata
“I’m sorry, there’s no mission for you today, you can check again tomorrow,”
“Huh, baiklah,” gumamku. Hologram itu hilang sendirinya
“Waktunya habis! Bagi yang belum berhasil, coba lagi bulan depan, ya,” jelas hoodie kuning
“Fiuh, untuk aku sudah dilantik!” aku merasa lega
*
“Charless!!!” panggilku
“Sudah sele-“ aku langsung memeluknya sebelum dia menyelesaikan kata katanya
“Aku sudah dilantik!” seruku gembira memeluknya erat
Dia tidak berkata apa apa, sesaat, aku teringat, aku melepaskan pelukanku
“Eh, maafkan aku.. aku tidak bermaksud,” aku meminta maaf
“Ah, tidak apa apa, aku suka kok! Cie, yang sudah jadi Grim Reaper,” godanya

“Iya, hehe.. jadi, tugasku apa nih?” tanyaku
*
Bersambung

No comments:

Post a Comment