Thursday, April 20, 2017

Grim Reaper Part 3

“Nanti aja ya ? kalau sudah sampai rumah aku kasih tau,” ucapnya
“Hm.. baiklah,”
*
“We’re home!” Charles memberi salam
“Um, Carla tidak ada, kemana dia?” tanyaku
“Probably.. Doing a mission, right now,”Charles menghempaskan tubuhnya ke kasur
“Oh.. aku Cuma penasaran,” ucapku ragu
“Penasaran tentang?” dia mengubah posisinya menjadi posisi duduk
“Bagaimana jika.. ada Grim Reaper yang melanggar peraturan?” tanyaku
“Um.. aku yakin 100% kamu tidak akan sanggup mendengarnya,” dia membuka laptopnya
“Memangnya kenapa?” aku mendekati Charles
“Well, mereka pasti sudah dibakar sampai hangus dan beberapa diantaranya bergentayangan di dunia manusia. Pft, membuat kotor dunia, saja,” dia mencari sesuatu di internet
“Oh, memang kesalahan apa contohnya?” tanyaku sambil melihat yang dia search
Tertulis:
“Donna Rose Abigal the leader of the grim Reaper 1994-2015,”
“Donna Rose Abigal?!” pekikku
“Um, iya? Kau kenal dia?”
“M.. ada apa dengan dia? Dia pemimpin grim Reaper tahun 1994 sampai 2015? Lalu? Dia kemana?” tanyaku penasaran
“Um, dia telah melakukan hal buruk yang sangat fatal, melanggar aturan Grim Reaper. Jadi, dia dibakar, dan tahtanya diwariskan ke anaknya. Namun, karena anaknya masih manusia dan belum meninggal, Um, well.. walaupun meninggal, hanya 1/1000 kemungkinan dia bisa sampai ke dunia Reaper. Dan, yah.. kekuasaan saat ini diambil oleh saudara laki lakinya dan istrinya,” jelas Charles
Aku menatap Charles tanpa kata kata

“Oh, iya. Ini foto Donna Rose Abigal, dia adalah wanita yang cantik. Dan ini disebelah kiri, adalah anak perempuannya,” dia memberitahuku sebuah foto di internet.
Aku masih terdiam tanpa kata kata memandangi foto itu.
“Kau, tahu.. entah kenapa ketika aku memandangmu, itu mengingatkanku terhadap Ratu Agung Reaper Donna, kalian berdua sangat mirip,” dia memandangku dan tersenyum
“Charles.. memang apa yang dia perbuat sampai dia terbakar?” tanyaku sambil menahan air mata
“Um.. dia.. menikah dan mempunyai anak dengan manusia. Pft, bodoh ya?” dia tertawa
Aku hanya menunjukkan senyum palsuku.
“Ah, Charles. Aku mau keluar ya, cari udara segar,” pamitku sambil beranjak dari dudukku
“Oke, jangan lama lama, ya.. Reaper dilarang berkeliaran sesudah jam 08.30 Malam..” pesannya
“Siap,” aku membuka pintu dan keluar
*
Aku berjalan jalan di sebuah taman dekat apartemen Reaperku, banyak bunga bunga. Namun, aku tidak dapat mencium baunya, dan bunga disini berwarna gelap dan putih. Aku duduk di bangku sambil memetik satu bunga.
“*Menghela Nafas* jadi.. aku anak dari mantan pemimpin Reaper?” aku memandangi sabitku
Kupegang sabit coklatku itu dengan tanganku.
“B.. bisakah kau menjelaskan semuanya, Sabit?” aku bertanya kepada sabit tak bernyawa itu.
Tentu saja, dia pasti diam. Dan tidak bergerak.
“Huh, bodohnya aku, berbicara dengan sabitku sendiri,” aku memeluk sabit itu dan memejamkan mata
*
Ketika aku membuka mata, aku berada di suatu tempat, tapi masih di dunia Reaper.
“Aku dimana?” tanyaku
Aku melihat seorang Reaper sedang berbicara kepada Reaper lain, aku berusaha bertanya kepada mereka
“Um.. permisi, saya ingin bertanya, ini dimana, ya?” tanyaku sopan
Namun, mereka tidak bereaksi dan terus berbicara.
“Um.. permisi?” aku menggoyangkan tanganku didepan wajah mereka
“Tidak bereaksi” batinku
Aku mendapat ide untuk mendapatkan perhatian mereka dengan menepuk bahu mereka. Akupun menepuk bahu salah satu diantara mereka, alangkah terkejutnya aku. Ternyata.. TEMBUS!
“A..Apa?!” aku kaget dan menepuk bahu yang satunya. Namun, tetap tembus
“A..Aku hantu?”
Karena aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat, aku pun lantas duduk dibawah, di lantai, dan mendengarkan pembicaraan mereka.
“Hei, kau tahu tidak? Ratu Agung Reaper Donna itu sangat baik, ya.. bijak dan adil,” ucap grim 1
“Iya, sangat cocok menjadi pemimpin, aku harap dia terus yang akan memimpin kita,” grim 2 menambahkan
“Yah, tapi dia akan mati,” grim 1 terlihat sedih
Aku rada kaget mendengar pembicaraan mereka. Tiba tiba suasana menjadi riuh.
“Eh, ratu mau lewat.. Ratu Agung Reaper mau lewat!” Seorang grim reaper mendatangi kedua grim reaper itu memberi peringatan
Tiba tiba, datanglah kereta yang dibawa oleh 2 kuda hitam dan putih ke arah kami, dan aku bisa melihat jelas bahwa yang di dalam kereta itu adalah Donna Rose Abigal, aku lantas cepat cepat melompat ke kereta itu dan duduk disampingnya.
     “Ibu..” panggilku
      Tentu, dia tidak merespon dan dia menunduk, seperti ada masalah.
      “Angelina Rea Perrie Jesselyn.. putri kecil ibu..” dia menangis, tangisannya membasahi foto yang dia pegang.
      “Ibu.. Angel disini..” gumamku sambil meneteskan air mata
      “Jika ibu telah tiada di alam semesta ini, ingatlah, ibu pasti akan terus memperhatikanmu dari sisi lain.. ibu sangat menyayangimu.. Walaupun, ibu jarang ada dirumah,” dia membersihkan foto itu dari air matanya
      “Ibu.. jangan bilang ini 2015? Ibu akan dibakar?” aku menatap penuh kegelisahan dan air mata
      Firasatku benar, kereta ini mengarah ke sebuah tempat dengan halaman yang sangat luas. Ibuku dikawal oleh grim grim reaper menuju halaman itu. Disana, banyak sekali grim reaper yang menyaksikan dan ibuku berhadapan dengan grim berhoodie kuning (Ugh, lagi?)
      “Greetings! Donna Rose Abigal! Sudah siap untuk upacara pembakarannya?” Tanya grim itu
      “Apapun akan kulakukan, ini kesalahanku, aku harus bertanggung jawab,” jawab ibuku pasrah
      “Haha, mari kita mulai upacaranya!” sambut grim itu
      *
      “Pertama tama, upacara penyerahan tahta. Baiklah, Donna Rose Abigal, apakah kau rela dan bersedia sepenuh hati menyerahkan harta, tahta dan tanggung jawabmu sebagai leader of Grim Reaper kepada adik laki lakimu? Stone Burgund Abigal?” Tanya grim berhoodie kuning itu
      “Saya rela dan bersedia!” jawab ibuku berlinang air mata
      “GREAT!”Teriak laki laki yang kupercaya adalah pamanku
      “Sekarang, upacara pembakaran dimulai,” ucap Grim Berhoodie kuning itu.
      Para grim menyiapkan banyak kayu bakar dan sebuah gantungan, tidak lama kemudian, ibuku dituntun ke gantungan. Dan dia digantung dengan tali di tangannya, dan kayu bakar dibawah kakinya. Dan, api menyala, dilemparkan ke kayu bakar tersebut. Benar benar peristiwa yang tidak sama sekali ingin kusaksikan!
      “IBU!”Teriakku histeris, air mataku sudah banyak yang ku keluarkan.
      Melihat ibu kandung sendiri terbakar? Dan itu menjadi tontonan? Aku tidak akan tinggal diam. Aku berlari ke arahnya dan berusaha mematikan api itu. Tapi, it’s useless.. aku menyerah, tubuh ibuku sudah menjadi abu, dan aku berlutut, menangis sejadi jadinya.
      *
      Aku terbangun. Kulihat sabit yang ada dipelukanku.
      “Itu tadi mimpi?” gumamku
      “Hey, nak.. mana baju Reapermu? Ini sudah larut nak, Reaper dilarang berkeliaran 30 menit lagi, pulanglah ke apartemenmu,” tiba tiba seorang reaper bersuara kakek kakek mengingatkanku
      “Ah, iya tuan, terimakasih,” aku berlari menuju apartemenku
      *
      “Hosh hosh,”aku ngos ngos an
      “Hey, Angel. Kok larut sekali sih? Aku khawatir terjadi apa apa padamu, tadi aku cari kamu keseluruh apartemen dan di sekitar apartemen tahu.. enggak ada,” jelas Charles mendatangiku
      “Ah, aku tadi ditaman,” jawabku sambil duduk di kursi
      “Aku tadi sudah cari disana, tapi kamu enggak ada,” dia duduk disampingku
      “Hm.. aku tadi disana kok, mungkin, kamu enggak liat,” tebakku
      “Hm.. mungkin, ya,”
      *
      “Ah, aku tidak bisa tidur, memikirkan soal ibuku,” gumamku
      “Eh, kau bilang apa tadi?” Tanya Carla yang mendengar gumamanku
      “Eh enggak ada, Car..” elakku
      “Jangan bohong, kalau ada masalah, cerita aja sama aku, maaf, kemarin dan tadi aku sempat jahat ke kamu,” dia meminta maaf
      “Ah, iya.. enggak apa apa,” jawabku
      “Kalau ada masalah cerita, ya.. aku tidur dulu, bye..” dia tidur di tempat tidurnya
      “Good Night Carla,” ucapku
      “Good Night too,” balasnya
      Sementara itu, terdengar dengkuran keras yang dibuat oleh Charles. -_-

No comments:

Post a Comment